Wednesday, May 18, 2016

BATIK INDONESIA DI MATA DUNIA

Batik Indonesia Di Mata Dunia- Kekayaan Asli Indonesia

Batik Indonesia Di Mata Dunia Kekayaan Asli Indonesia – Indonesia adalah negeri dengan ribuan budaya salah satunya adalah batik yang telah diakui di mata dunia. keanggunan dan kekhasan corak yang dimilikinya telah banyak membuat mata dan peminat fashion budaya terpesona karenanya. Ada beberapa fakta menarik soal sejarah kain yang  berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna ‘menulis’ dan titik, yang bermakna ‘titik’.
Batik Indonesia Mendunia. Batik sudah ada sejak kerajaan jaman dulu di Indonesia, dimana dulu batik merupakan kesenian/kerajinan kebudayaan keluarga kerajaan, terutama di pulau jawa. Selain itu seorang Desainer batik Nusjirwan Tirtaamidjaja (Iwan Tirta) karya-karya batiknya disukai dan dipakai oleh beberapa kepala Negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Belanda bahkan Bill Clinton.

Macam Motif Batik Indonesia

Motif batik Indonesia banyak sekali variannya saat ini. Namun dari sisi akar budaya yang kuat, pada prinsipnya motif tradisional digunakan oleh keluarga keraton. Hal ini jadi bukti, di masanya batik merupakan tekstil bergengsi. Untuk wilayah ‘darat’ atau Keraton  Yogyakarta dan Surakarta dikenal dengan batik sogan. Sementara batik Cirebon (mewakili keraton ‘pesisir’) biasanya bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa. Batik pesisir juga memiliki garis maskulin hingga bisa terlihat pada corak “Mega Mendung”.
Mengenai batik sogan, dinamakan demikian karena pada awal mulanya proses pewarnaan batik ini  menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga tingi. Batik Sogan memang jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton.
Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat.

Batik Indonesia Diakui Dunia

Tanggal 2 Oktober 1999 sangat penting karena: Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCOdengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.
Batik, sejak diakui dunia sebagai warisan dunia sejak 4 tahun lalu, terus berkembang. Dunia fashion, kini malah sering menggunakan motif batik dalam koleksi terbaru mereka. Selain itu beberapa selebriti dunia juga menjadikan batik sebagai salah satu style fashion mereka. Seperti yang dilakukan oleh salah satu pewaris Hilton grup, Paris Hilton yang awal bulan lalu terlihat lalu lalang di jalanan New York, dengan menggunakan gaun terusan bermotif batik keluaran rumah mode Gucci.
Tak ketinggalan juga Jesica Alba, Drew Barrymore, Rachel Bilson, Adele, Reese Witherspoon, Lenka, Bono, Adele, Bill Gates, Nelson Mandela dan Nicole Richie kini menjadi penggemar batik Nusantara, serta perancang dunia dari rumah-rumah mode juag menjadikan motif batik kita sebagai salah satu koleksi andalan mereka. Untuk itu harusnya kita juga menghargai batik bukan hanya sekedar untuk gaya, tapi juga memahami bahwa batik itu penuh nilai filosifi hidup

FAKTA MENGENAI BATIK INDONESIA

Fakta Mengenai Batik Indonesia

Picture

Kali ini kami akan membahas sebuah wacana yang bertema " fakta mengenai batik indonesia ". Siapa yang tak kenal dengan salah satu seni budaya yang sudah terkenal sejak lama di seluruh nusantara dengan sebutan batik nusantara / batik indonesia ini?. Jika anda termasuk salah satu orang yang belum mengenal dekat dengan warisan budaya satu ini, silahkan ulas rasa penasaran anda melalui artikel kami yang berjudul " Tentang Batik Indonesia  ".

Disamping itu fakta mengenai batik Indonesia adalah salah satu kain motif khas indonesia yang tidak akan pernah mati terkikis perkembangan jaman. Mengapa demikian?, Mungkin dalam benak anda bertanya seperti itu,kan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut melalui fakta mengenai batik indonesia, maka inilah alasan yang akan kami ulas di bawah ini, yakni :
  • Fakta pertama pada fakta mengenai batik indonesia, yakni Batik merupakan seni budaya bangsa indonesia yang sudah duakui oleh dunia sebagai warisan budaya dunia.
  • Motif batik adalah motif khas yang memiliki karakteristik seni yang tinggi dan indah saat digunakan.
  • Motif batik memiliki perkembangan yang cepat dan dapat di modifikasi dalam berbagai model fashion.Batik dapat digunakan oleh siapa saja dan dimana saja karena motif batik memiliki keluwesan sehingga dimana saja tinggal bagaimana kita memadukannya dan cara mengenakannya batik bisa dikenakan dimana saja.
  • Batik memberikan kesan elegan pada pemakainya.
  • Batik merupakan suvenir khas indonesia yang digemari olah banyak pelancong.
  • Batik di indonesia digunakan dalam berbagai acara resmi,santai atau ritual terntentu.    
  • Batik dengan motif lama/ kuno menjadi barang koleksi tersendiri bagi kolektornya.
  • Fakta terakhir pada fakta mengenai batik indonesia bahwa Setiap motif batik yang ada memiliki nilai history dan berbagai pesan dari pembuatnya.

Nah, sekian mengenai penjelasan kami tentang fakta mengenai batik indonesia, dimana salah satu warisan budaya indonesia ini selalu tetap luhur di mata indonesia hingga dapat diakui oleh UNESCO.

PERTUMBUHAN MODEL DRESS BATIK MODERN DALAM DUNIA FASHION

Pertumbuhan model dress batik konsep modern dalam dunia fashion


Model dress batik, jika dilihat pertumbuhannya di tanah air, tetap terjaga hingga sekarang. Itu sesungguhnya adalah hal yang bagus, karena dress batik termasuk ke dalam warisan leluhur, dan bukannya dilupakan, namun harus dikembangkan dan dilestarikan. Mahakarya warisan nenek moyang, itulah sebutan yang tepat untuk kain batik. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, batik juga sudah ikut berperan serta menjadi icon negeri Indonesia. Anda juga harus berbangga, salah satu caranya adalah dengan menggunakan dress batik, untuk para wanita. Apalagi untuk seorang wanita, Anda tentu sudah mengerti jika mempunyai koleksi baju dress merupakan sebuah keharusan. Karena tidak mungkin dalam kehidupan Anda, tak menghadiri acara yang bersifat formal sama sekali.

Model dress batik modern wanita

Model dress batik wanita terbaru - modern

Baju batik model dress terbaru

Apabila seorang wanita telah mempunyai dress, saat ia hendak menghadiri sebuah cara atau undangan yang bersifat resmi, maka tak perlu merasa bingung lagi. Pada negara Indonesia sendiri, baju batik telah menjadi sebuah trend fashion yang seakan-akan sudah menjadi kewajiban untuk seorang wanita agar mengenakannya saat menghadiri acara maupun undangan yang bersifat formal. Tak hanya membantu memelihara dan melestarikan budaya bangsa, dasarnya baju batik itu mempunyai nilai seni tinggi, dan dapat diaplikasikan menjadi beberapa model baju, di mana salah satunya yakni model dress batik.

Model dress batik kombinasi

Model dress batik dan perkembangannya di Indonesia

Batik Muslimah modern sekarang juga ada. Itu menunjukkan bahwa di negara Indonesia sudah terjadi perkembangan dalam dunia fashion, termasuk dalam sub kategori, yaitu baju dress batik. Sekarang ini Anda dapat menemukan cukup banyak model dress batik bergaya modern yang dapat Anda pilih, beli, kemudian kenakan saat menghadiri sebuah acara undangan dan pesta. Anda dapat mencari dress batik tersebut pada beberapa butik, outlet, toko baju, juga toko online, sekarang sudah banyak yang menjual dengan harga bersaing. Begitu juga dengan model dress batik Muslimah, model-model yang ada cukup banyak, dan sudah tentu dapat ikut melengkapi serta memenuhi kebutuhan fashion Anda yang rumit.

Batik long dress untuk pesta

Long dress batik model terbaru

Anda pun dapat menemukan jenis dress batik berupa long dress batik. Model long dress ini terlihat anggun ketika digunakan, dan sangat sopan. Anda pun tidak akan merasa risih ketika menggunakannya, karena hanya bagian sepatu Anda yang terlihat. Lagipula bahan kain batik itu sifatnya dingin, sehingga kaki Anda tetap tidak akan kepanasan, walaupun acara formal yang Anda datangi tersebut tidak menggunakan AC sama sekali. Anda dapat melihat beberapa variasi melalui contoh gambar dari model dress batik bergaya modern yang kami sediakan sekarang. Jadi bagi Anda yang mungkin sekarang sedang kebingungan dalam mencari baju batik yang pas yang hendak dikenakan dalam menghadiri undangan atau pesta, Anda sudah bisa mendapatkan inspirasi. Lebih baik mendapatkan sedikit inspirasi daripada tidak mendapatkan sama sekali.

Dress batik wanita Muslimah

Model yang ada bervariasi, serta hal yang sudah pasti, motif batik juga sangat beragam, diangkat dari banyak daerah di Indonesia, sehingga mewakili masing-masing daerah di negara Indonesia. Kental akan budaya daerah tertentu ketika Anda menggunakannya. Motif yang unik, berpadu dengan warna yang tepat, akan menghasilkan sebuah model dress batik yang luar biasa. Baik itu untuk dress batik modern, dress batik long dress, dress batik Muslimah, dan juga jenis-jenis dress batik yang lainnya. 

BATIK EKSIS DI DUNIA FASHION INTERNASIONAL

Batik Eksis di Dunia Fashion Internasional


Batik tak hanya menginspirasi desainer Indonesia saja, beberapa perancang busana dan brand dunia pun pernah menggunakan batik dalam koleksi busana mereka. Siapa saja? Berikut karya desainer dan brand dunia yang memakai kain tradisional Indonesia.

1. Dries Van Noten

Dalam koleksi Spring/Summer 2010, desainer asal Belgia, Dries Van Noten banyak menggunakan motif batik. Ia membalut atasan longgar, terusan dan celana longgarnya dengan batik motif Parang serta Kembang Kawung. Kedua motif tersebut dipadankan dengan motif geometris sehingga menghasilkan tampilan etnik yang edgy.



2. Peter Piloto

Desainer Peter Pilotto yang beberapa waktu lalu menyelesaikan travelling di Indonesia, ia mengakui banyak terinspirasi keindahan alam Indonesia dan menuangkannya dalam koleksi terbarunya. Dibantu oleh rekannya, Christopher De Vos, mereka memaksimalkan print tropis dan ilusi optik khas baju penyelam.



3. Julien MacDonald

Desainer Julien McDonald, mengakui inspirasi koleksi Spring/Summer 2012 miliknya datang dari teknologi kapal pesiar di Monte Carlo yang disilangkan dengan gaya origami dan print tato khas Jepang. Namun banyak yang menilai sebenarnya bukan tato Jepang yang ia tampilkan dalam beberapa gaun, melainkan batik Mega Mendung khas Cirebon.



4. Gucci
Gucci pernah menggunakan motif batik ke dalam koleksinya terdahulu. Kain tradisional Indonesia itu tampak modern dengan balutan warna biru navy dan putih dan potongan maxi dress yang sensual. Cocok untuk tampilan musim panas dan dikenakan saat di pantai.

Saturday, October 6, 2012

SEJARAH BATIK DI INDONESIA


Sejarah Batik di Indonesia

September 2009 lalu UNESCO memberikan pengakuan internasional kepada batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia. 
Pengakuan ini dilakukan secara resmi pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Sebagai ungkapan rasa bahagia, maka setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik. Batik Indonesia dinilai sarat teknik, simbol, dan budaya yang terkait dengan kehidupan masyarakat. Hal ini tentu saja membanggakan kita karena sebelumnya batik juga diklaim oleh negara lain sebagai warisan nenek moyang mereka.
Memang sejak lama ada berbagai pengaruh luar yang terdapat pada batik. Namun, akulturasi atau adaptasi budaya tersebut tidak mungkin dihindarkan. Contohnya saja Candi Borobudur. Berbagai pengaruh budaya India, tampak jelas dari keagamaan yang diwakili atau relief cerita yang terpahat pada dinding candi. Namun Candi Borobudur tetap diakui sebagai karya agung bangsa Indonesia sampai sekarang.

AsliIndonesia

Sebenarnya wacana tentang batik sebagai karya adiluhur mulai terlontar pada abad ke-19. Ketika itu pakar budaya Hindia Belanda, JLA Brandes mengatakan bahwa batik merupakan peninggalan asli milik bangsa Indonesia. Menurutnya, segala unsur dalam batik itu tidak dipengaruhi kebudayaan India, baik yang bercirikan Hinduisme maupun Buddhisme.
Pada awalnya pendapat Brandes itu mendapat tentangan dari sejumlah pakar budaya lain, di antaranya NJ Krom. Dia mengatakan bahwa batik sudah lama dikenal di India. Contohnya adalah seni batik yang berkembang di pantai Koromandel. Dari India, menurut Krom, seni itu dibawa ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
Ada sebuah mitos bahwa pada abad ke-7 seorang pangeran dari pantai timur Jenggala bernama Lembu Amiluhur memperisteri seorang puteri bangsawan dari Koromandel. Puteri itu lalu mengajari seni membatik, menenun, dan mewarnai kain kepada para dayangnya. Maka dari itu orang-orang Jawa memiliki kemampuan membatik.
Pakar lain mengungkapkan, kemungkinan batik mulai diperkenalkan pada abad ke-7 hingga ke-8 oleh masyarakat Cina. Awalnya, pada abad-abad itu sejumlah kerajaan kuno di Indonesia mengirimkan misi diplomatik dan perdagangan ke Cina.
Sebagai negara penghasil keramik terbesar, konon di Cina didapati semacam motif batik pada keramik zaman dinasti Tang. Bahkan keramik tersebut juga dibuat dengan sistem batik, yakni bejana keramik diolesi malam (sejenis lilin) terlebih dulu, sebelum dilapisi dengan glasir. Pecahan keramik Cina tiga warna yang mirip batik seperti itu, banyak ditemukan pada situs-situs arkeologi di sekitar Candi Prambanan (Satyawati Suleiman, 1986:161). Temuan-temuan itulah yang rupanya mendasari teori bahwa batik berasal dari Cina.
Sebagian besar pakar sepakat bahwa asal-muasal batik adalah dari Indonesia. Kemungkinan, motif batik terinspirasi dari pola anyaman pada tembikar yang berasal dari masa prasejarah. Karena pada masa itu bahan pakaian dibuat dari kulit kayu dan serat tumbuh-tumbuhan, maka motif batik masih sangat primitif. Demikian pula pewarnaannya masih menggunakan manambul, yakni bahan pewarna alami yang menghasilkan warna gelap atau hitam, sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Alasantan dari masa abad ke-10 Masehi.
Sebagian pakar menduga, batik memang berasal dari Cina dan/atau India. Namun, dengan teknologi tradisional, batik dikembangkan oleh masyarakat Jawa dengan segala filosofinya.
Diperkirakan, tradisi batik berawal di sekitar abad-abad ke-10, meskipun sulit melacak pastinya. Apalagi kata batik tidak ditemukan dalam bahasa Sansekerta atau Jawa kuno, bahasa mayoritas waktu itu. Ada dugaan kata batik berasal dari kata Melayu kuno tik yang berarti titik. Kain batik pada awalnya memang adalah kain yang dihiasi dengan gambar yang dibuat dari garis-garis dan titik-titik.
Pendapat lain mengatakan, kata batik berasal dari bahasa Jawa amba (menulis) dan titik, lalu diambil suku kata belakangnya saja: ba dan tik. Memang, pembuatan kain batik menggunakan canting yang ujungnya kecil, sehingga memberi kesan “orang sedang menulis titik-titik”. Dalam bahasa Jawa krama, batik disebut seratan, sementara dalam bahasa Jawa ngoko disebut tulis. Yang dimaksud adalah menulis dengan lilin.
Industri batik dalam bentuknya yang paling sederhana, diperkirakan mulai dikembangkan pada abad ke-10 itu juga ketika Jawa banyak mengimpor kain putih (kain mori) dari India sebagaimana diungkapkan berbagai sumber kuno. Bisa jadi lebih berkembang pada abad ke-11, saat sebuah prasasti menyebutkan kata “tulis” yang berkonotasi menorehkan desain batik dengan sejenis alat (canting).
Selain sumber tertulis berupa prasasti, motif-motif seperti batik bisa ditelusuri lewat sejumlah relief cerita di Candi Borobudur. Hanya penafsirannya masih memerlukan bahan pembanding lebih banyak. Persoalannya adalah batu-batu candi itu sudah agak aus, sehingga detail gambar kurang terlihat nyata.

Arca

Informasi yang lebih akurat tentang batik ditafsirkan dari berbagai kain yang dikenakan oleh sejumlah arca batu. Terutama pada arca-arca yang berukuran relatif besar dari zaman Majapahit. Konon arca Kertarajasa yang merefleksikan pendiri Majapahit, Raden Wijaya, dalam perwujudannya sebagai Harihara, memakai motif batik kawung. Karena itu kemudian batik kawung dianggap sebagai batiknya para raja atau bangsawan di Jawa.
Begitu pula pada arca Prajnaparamita yang terdapat di Candi Gumpung, Muara Jambi. Arca Harihara dan Prajnaparamita diperkirakan berasal dari abad ke-13. Jika motif pada arca tersebut boleh disebut sebagai batik, maka penciptaan batik merupakan perjalanan panjang cipta karsa peradaban manusia Nusantara sejak berabad sebelumnya.
Tafsiran lain mengatakan pola ceplok yang merupakan pola-pola batik kuno terdapat pada berbagai hiasan arca di candi-candi Hindu dan Buddha. Bentuknya adalah kotak, lingkaran, binatang, bentuk tertutup, dan garis-garis miring. Dasar pola ceplok paling nyata terdapat pada arca Buddha Mahadewa dari Tumpang dan arca Berkuti dari Candi Jago.

PerkembanganBatik

Seni membatik mulai membudaya pada abad ke-12. Mula-mula berkembang di Pulau Jawa, terutama di daerah Surakarta (Solo) dan Yogyakarta. Diperkirakan batik mulai dikenal luas pada abad ke-17. Semula batik ditulis dan dilukis pada daun lontar, dengan dominasi bentuk binatang dan tanaman. Namun lambat laun muncul motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya. Sebuah catatan tertulis menyebutkan batik baru muncul pada 1518 di wilayah Galuh, sekitar Barat Laut Jawa di masa pra-Islam.
Jenis dan corak batik tradisional sendiri tergolong amat banyak. Corak dan variasinya disesuaikan dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang memiliki kebudayaan atau tradisi batik.
Sejarah batik di Indonesia sangat boleh jadi berkaitan dengan Kerajaan Mataram Hindu (abad ke-9 hingga ke-10) dan Kerajaan Majapahit (abad ke-13 dan seterusnya). Pengembangan batik kemudian banyak dilakukan pada masa-masa Kerajaan Mataram Islam, diteruskan pada masa Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Pada awalnya, batik merupakan kesenian gambar di atas kain yang dikhususkan untuk pakaian keluarga para raja Jawa dan para pengikutnya. Karena itu batik hanya dikerjakan terbatas dalam lingkungan keraton. Namun karena banyak pengikut raja bertempat tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa ke luar keraton dan dikerjakan di rumah masing-masing abdi dalem.
Selanjutnya kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan meluas menjadi pekerjaan rumah tangga kaum wanita untuk mengisi waktu senggang. Maka, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari oleh wanita dan pria dari segala golongan ataupun umur.

Majapahit

Batik semakin berkembang setelah akhir abad ke-18, paling tidak awal abad ke-19. Batik yang dihasilkan mulanya adalah batik tulis sampai awal abad ke-20. Batik cap baru dikenal seusai Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920.
Batik yang telah menjadi kebudayaan di Kerajaan Majapahit, konon jejak-jejaknya masih dapat ditelusuri di daerah Mojokerto, Tulung Agung, dan Jombang. Sampai akhir abad ke-19 kerajinan batik masih populer di Mojokerto.
Tersebarnya batik ke berbagai wilayah, salah satunya karena dampak Perang Diponegoro (1825-1830). Ketika itu pasukan-pasukan Kiai Maja mengundurkan diri ke arah timur yang sekarang bernama Majan. Maka dikenallah nama Batik Majan yang muncul seusai Perang Diponegoro itu.
Di sejumlah daerah penyebarluasan seni batik dilakukan oleh putri keraton Solo yang menikah dengan Kiai Hasan Basri. Di antaranya dibawa ke Tegalsari dan Ponorogo, yang memang tidak jauh dari Solo. Yang pertama dikenal adalah batik tulis. Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah Perang Dunia I, dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas.
Dari kerajaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta, batik kemudian menyebar ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Kalau pada awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian, maka pada masa-masa selanjutnya batik dikembangkan menjadi komoditi perdagangan. Selama bertahun-tahun Batik Solo sangat disukai kalangan ningrat karena corak dan pola tradisionalnya sangat khas, misalnya Batik Sidamukti dan Sidaluhur.
Di Yogyakarta batik mulai dikenal pada masa Kerajaan Mataram Islam dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama adalah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga keraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Oleh karena warga masyarakat tertarik pada pakaian-pakaian yang dikenakan oleh keluarga keraton, maka mereka menirunya. Akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok keraton.
Akibat dari peperangan antara keluarga raja-raja maupun dengan tentara Belanda dahulu, maka banyak keluarga raja yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah baru, antara lain ke Banyumas, Pekalongan, Ponorogo, dan Tulungagung. Mereka ikut mengembangkan pembatikan ke seluruh pelosok pulau Jawa.

Tarumanagara

Dilihat dari peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita turun-temurun, diperkirakan di daerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman Kerajaan Tarumanagara. Kemungkinan pohon tarum yang banyak terdapat di sana dimanfaatkan untuk pembuatan batik kala itu.
Ke luar Jawa pun batik berkembang, termasuk ke Sumatera Barat. Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum Perang Dunia I, terutama batik-batik produksi Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. Meskipun di Sumatera Barat telah berkembang terlebih dahulu industri tenun tangan “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”, namun batik tetap digemari masyarakat setempat.
Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang. Pengembangannya terjadi secara tidak disengaja. Ketika itu akibat blokade Belanda, perdagangan batik menjadi lesu. Karenanya pedagang-pedagang batik yang biasa berhubungan dengan pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri. Ciri khas dari Batik Padang adalah kebanyakan berwarna hitam, kuning, dan merah ungu dengan pola Banyumasan, Indramayuan, Solo, dan Yogyakarta.
Di antara berjenis-jenis batik, tidak dimungkiri kalau yang paling populer sampai sekarang adalah Batik Pekalongan. Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik. Ada beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai jati diri Batik Pekalongan. Motif Jlamprang, umpamanya, merupakan ilham dari India dan Arab. Lalu Batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda (disebut juga Batik VOC atau Batik Kompeni), Batik Pagi Sore, dan Batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Sebagai pakaian adat yang dulu banyak dipakai kalangan keraton, tentu saja batik sudah mempunyai motif baku yang penuh filosofi. Pada dasarnya ragam hias batik yang bercirikan tradisional adalah pola geometrik (ceplokan, pola hias kawung, nitik, lereng, parang, dll) dan pola non-geometrik (sidaluhur, sidamukti, semen rama, dll).
Dulu, pakaian batik menunjukkan status sosial. Selain itu banyak dipakai untuk upacara daur hidup. Namun dalam perkembangan selanjutnya batik berubah menjadi kain hiasan, artinya tidak digunakan semata-mata untuk pakaian tetapi juga untuk seprei, taplak meja, sarung kursi, dan sebagainya.
Patut dipertanyakan, apakah kita sudah bangga dengan ditetapkannya batik sebagai ikon warisan budaya asal Indonesia yang bertaraf internasional? Bagaimana dengan upaya pelestarian batik, yang semakin tahun semakin sedikit pendukungnya?
Pada pertengahan 2009 Departemen Arkeologi UI diundang oleh Walikota Pekalongan untuk berkunjung ke Museum Batik di sana. Maksudnya agar Tim Arkeologi UI bisa memberikan masukan untuk pengembangan batik di museum tersebut.
Di antara kegiatan itu tim UI sempat mengunjungi pengrajin batik terkenal di masa lalu, yakni seorang pioner batik peranakan. Ironisnya, saat ini tinggal cucunya seorang diri yang mengembangkan batik tersebut. Lainnya sudah gulung tikar atau alih profesi. Cucunya ini masih bertahan hanya karena ingin mempertahankan kehidupan para pengrajin yang sudah lama ikut dengan kakeknya dulu.
Hal ini tentu sangat dilematis, mau di kemanakan bila usaha ini tutup. “Sebagai jalan keluar Departemen Arkeologi sekarang ikut membantu memasarkan batik ini agar pengrajin terbantu, sementara batik peranakan tetap lestari,” kata Dr. Heriyanti, salah seorang dosen di Departemen Arkeologi UI.
Pada dasarnya batik dibedakan atas dua macam berdasarkan lokasinya, yakni batik pesisiran dan batik pedalaman. Batik pesisiran lebih berkembang karena banyak mendapat pengaruh dari luar. Dari teknik pembuatannya dikenal beberapa jenis batik, yaitu batik simbut, batik tulis, batik cap, batik printing, batik prada, dan batik campuran.

BatikPengaruhCina

Budaya Cina banyak memengaruhi ragam hias batik di Jawa, terlebih pada daerah pesisir utara Jawa. Corak hias naga, burung hong, bunga peony, dan rumpun bambu sering dijumpai pada batik-batik tersebut. Misalnya saja pada Batik Cirebon, Batik Lasem, dan Batik Pekalongan. Begitu juga di Rembang, Juwana, dan Pati. Di ketiga daerah ini batik gaya Cinanya disebut Lok Can.
Lok Can adalah salah satu jenis batik sutera yang paling populer, arti sebenarnya adalah sutera kebiru-biruan. Dulu batik Lok Can dipasok ke Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera. Bahkan diekspor ke Shanghai dan Hongkong.
Di daerah Cirebon dan Lasem berkembang Batik Bang-bangan. Batik ini menggunakan warna merah (Jawa, abang) pada proses pencelupannya, di atas warna dasar coklat sehingga menghasilkan warna merah bata yang unik.
Batik biru putih disebut Batik Kelengan, banyak ditemukan di daerah Ciledug, Cirebon. Batik ini dibuat dari bahan dasar kain katun dengan proses pewarnaan dan bahan-bahan alami (Buku Pengantar Pameran Tekstil dan Busana Indonesia yang Dipengaruhi Budaya Cina, 2005)
Pengaruh Cina tampak pula pada Batik Tiga Negeri. Dinamakan demikian karena proses pencelupan dan pelilinan berlangsung di tiga sentra batik yang berbeda, yakni Lasem, Pekalongan, dan Solo.
Salah satu corak batik pesisiran yang lumayan populer adalah Batik Buketan, dari bahasa Inggris bouquet. Batik ini sering diperkaya dengan ragam hias berupa kumpulan karangan bunga.

PenggolonganBatik

Penciptaan batik tidak terjadi begitu saja. Batik membutuhkan kain, kain membutuhkan keterampilan memintal. Memintal juga membutuhkan keterampilan memilih bahan yang tepat untuk kemudian diolah menjadi benang dan dirangkai menjadi pintalan.
Di beberapa wilayah di Indonesia, banyak dijumpai bahan-bahan pembuatan batik dari bahan alami, seperti kayu pohon mengkudu, kunyit, tinggi, soga, dan nila. Juga bahan soda yang dibuat dari soda abu serta garam yang dibuat dari tanah lumpur.
Kain batik memiliki nilai sejarah yang tak ternilai, karena pada kain batik terdapat makna suatu peristiwa, identitas, penjelasan strata sosial, bahasa kebudayaan, spiritualitas manusia, penemuan teknologi, dan perjalanan suatu peradaban.
Batik merupakan seni melukis yang dilakukan di atas kain. Dalam pengerjaannya, pembatik menggunakan lilin atau malam untuk mendapatkan ragam hias atau pola di atas kain yang dibatik dengan menggunakan alat yang dinamakan canting.
Indonesia memiki banyak karya budaya. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang. Dibandingkan peninggalan budaya lainnya, seni batik memiliki kelebihan tersendiri. Nilai pada batik Indonesia bukan hanya semata-mata pada keindahan visual. Lebih jauh, batik memiliki nilai filosofi yang tinggi serta sarat akan pengalaman transendenitas. Nilai inilah yang mendasari visualisasi akhir yang muncul dalam komposisi batik itu.
Kegiatan membatik merupakan sebuah proses yang membutuhkan ketelatenan, keuletan, kesungguhan, dan konsistensi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian proses, mulai dari mempersiapkan kain, membuat pola, membuat isian, hingga pengeringan.
Batik dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu proses pembatikan, kualitas pembatikan, motif, dan warna batik. Beberapa orang ada yang memperhitungkan makna atau nilai yang terkandung dalam selembar kain batik.
Secara visual, batik mempunyai sejumlah pakem yang mesti diterapkan dalam penggunaannya. Baik dalam pakem pembuatan pola maupun pakem penggunan motif tersebut beserta acara atau upacara ritual yang akan diselenggarakan. Tidak sembarang orang boleh menggunakan pola tertentu. Pola Parang Rusak, misalnya, hanya boleh digunakan oleh Pangeran atau Pola Truntum yang diperuntukkan bagi pasangan pengantin.
Warna yang digunakan pada batik keraton terbatas pada pewarna alami. Ini karena pada masa itu belum ditemukan pewarna sintesis. Berdasarkan kosmologi Jawa, penerapan warna seperti hitam, merah, putih atau coklat mengacu pada pakem yang berlaku. Semua tata aturan tersebut bertujuan untuk penyelarasan dan harmonisasi. Penyelarasan dan harmonisasi itu sendiri merupakan suatu tujuan utama dari kearifan lokal dalam penciptaan karya seni, dalam hal ini adalah batik. Penciptaan tersebut merupakan suatu bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini kiranya sesuai dengan adagium “seni sebagai seni”, bukan seni untuk sebatas harta.

DesainBatik

Pada umumnya ada dua jenis desain batik, yaitu geometris dan non-geometris. Desain geometris terdiri atas (1) motif parang dan diagonal, (2) persegi/persegi panjang, silang atau motif ceplok dan kawung, dan (3) motif bergelombang (limar). Sementara desain non-geometris terdiri atas (1) semen [motif semen terdiri atas flora, fauna, gunung (meru), dan sayap yang dirangkai secara harmonis], (2) buketan, dan (3) lunglungan.
Ditinjau dari jenisnya, kita mengenal batik keraton, yakni batik dari Surakarta (Solo) dan Yogyakarta (Yogya). Batik keraton memiliki beberapa motif dan filosofi. Motif Ceplokan Kasatrian digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, orang yang mengenakannya akan terlihat gagah dan kepribadian yang berani; Motif Parang Rusak Barong (parang berarti senjata) menunjukkan kekuatan, kekuasaan, dan pergerakan yang gesit, ksatria yang mengenakan batik ini terlihat gagah dan cekatan; Motif Kawung digunakan oleh para Raja dan keluarga kerajaan, sebagai sebuah simbol kekuasaan dan keadilan; Motif Truntum (truntum berarti membimbing), mengandung makna bahwa diharapkan orang yang memakainya dapat memperoleh dan memberi kebaikan.
Jenis lainnya adalah batik pesisir, yakni batik yang dibuat di luar daerah Solo dan Yogyakarta. Beberapa contohnya Motif Megamendung dari Cirebon, Motif Paksinagaliman dari Cirebon, Motif Merak Ngibing dari Indramayu, dan Motif Sawat Gunting, juga dari Indramayu.
Batik harus benar-benar kita lestarikan. Pengalaman yang lalu-lalu menunjukkan pelestarian berbagai peninggalan masa lampau hampir selalu terabaikan karena masalah dana. Nah, mulailah membuka mata, perjuangan keras agar batik tidak diklaim negara lain sudah berhasil, kini upaya pelestarian harus benar-benar dipikirkan.

BOX


SejarahTeknikBatik

Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal sejak abad ke-4 SM, dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Cina, semasa Dinasti T’ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata “batik” berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidak tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7.
Di sisi lain, J.L.A. Brandes dan F.A. Sutjipto percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda.
Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Sejak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul. Dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.

BudayaBatik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa, sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun-temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat ini masih ada. Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

CorakBatik

Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Pada awalnya baju batik kerap dikenakan pada acara acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembangannya pada masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) setiap hari Jumat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian sehari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari Kamis atau Jumat.
Di Malaysia setiap Kamis, semua pegawai negeri lelaki diharuskan memakai baju batik Malaysia mulai 17 Januari 2008. Ketua Pengarah Jabatan Perkhidmatan Awam Tan Sri Ismail Adam telah membagikan kepada semua jabatan kerajaan. Sebelum ini peraturan memakai baju batik hanya pada Sabtu saja. Kemudian diubah kepada hari ke-1 dan hari ke-15 setiap bulan. Tetapi banyak yang melupakannya.

 


JENIS-JENIS MOTIF BATIK TRADISI


    JENIS-JENIS MOTIF BATIK

1. Motif Ceplok, Grompol
Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain. Berikut ini adalah gambar motif batik Ceplok:
2. Motif batik Kawung
Motif batik kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal. Nah langsung saja berikut ini adalah gambar motif batik Kawung khas yogyakarta :

 3. Motif batik Parang
Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. panggilan jawa motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidah api. Motif parang dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Parang Rusak
parang rusak sendiri diartikan sebagai pertarungan antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan akan menang.
b. Parang barong
parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri sehingga dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab terhadap rakyatnya. berikut ini adalah motif batik parang khas yogyakarta :

4. Motif Batik Lereng 
Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama disediakan untuk keluarga istana kerajaan. Berikut ini adalah gambar untuk Motif batik lereng :

 5. Motif batik Nitik
Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan orang truntum. berikut ini adalah gambar motif batik Nitik yogyakarta :

6. Motif batik Semen
Semen, diartikan sebagai tumbuh. Polanya terinspirasi oleh alam, hal itu ditunjukkan dengan gaya daun, gunung, hewan, biasa digunakan pada acara umum, serta masyarakat umumnya juga biasa memakai dalam kesehariannya, berikut ini adalah gambar motif batik semen khas yogyakarta :

7. Batik Kraton

gambar batik kraton
Penjelasannya: Batik ini adalah awal dari berbagai macam batik yang berkembang di Indonesia. Pada motifnya terkandung makna serta filosofi hidup. Batik Kraton ini dikerjakan oleh putrid putrid keraton maupun oleh pembatik ahli yang ada di dalam lingkungan keraton. Dulunya motif ini terlarang untuk dipakai oleh orang kebanyakan seperti halnya motif batik Parang Rusak, Parang Barong, Udan Liris serta beberapa jenis motif yang lain
8. Batik Sudagaran


gambar batik sudagaran

Penjelasan: Batik Sudagaran ini berasal dari motif larangan dari keraton yang dibuat motif baru oleh para seniman yang berasal dari kaum saudagar agar sesuai dengan selera mereka. Para seniman ini juga mengubah motif larangan (terlarang) sehingga bisa dipakai oleh masyarakat kebanyakan. Motif batik ini dikenali dengan design yang terkesan berani dalam hal pemilihan bentuk, penggunaan benda benda alam dan binatang, serta pemakaian kombinasi warna yang didominasi warna soga atau biru tua.
Batik Sudagaran ini memberikan kwalitas dalam proses pengerjaannya dan kerumitan dalam menghasilkan ragam hias yang baru. Pembuat batik Sudagaran ini merubah batik kraton dengan penambahan isen isen yang lebih rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik/ttik) sehingga terwujud sebuah motif batik yang sangat indah.



9. Batik Cuwiri


gambar batik cuwiri
Penjelasan: Adalah motif batik yang memakai pewarna soga alam. Umumnya batik Cuwiri ini dipakai untuk semekan atau kemben dan biasanya dipakai pada upacara adat mitoni. Motif ini umumnya ditandai dengan penggunaan ragam hias meru dan gurda. Arti dari cuwiri sendiri adalah kecil kecil.
10. Batik Tambal


gambar batik tambal
Penjelasan : Motif batik ini mempunyai arti menambal atau memperbaiki sesuatu yang rusak. Dulu, kain batik tambal dipercayai bisa membantu menyembuhkan orang sakit dengan cara menyelimuti orang tersebut dengan kain batik tambal.
5. Batik Sekar Jagad



gambar batik sekar jagad
Penjelasannya: Motif ini merupakan salah satu motif khas batik Indonesia. Makna motif ini adalah kecantikan atau keindahan yang akan membuat orang yang melihatnya menjadi terpesona. Ada juga yang berpendapat bahwa kata Sekar Jagad berasal dari kata dalam bahasa Jawa “kar jagad” (kar: peta, jagad: dunia) yang berarti motif ini menggambarkan keragaman di seluruh dunia.
11. Batik Kawung



gambar batik kawung
Penjelasan: Motif batik Kawung mempunyai pola berupa bulatan seperti buah Kawung, yaitu sejenis kelapa atau kolang kaling yang disusun rapid dan geometris.
Motif ini juga kadang diwujudkan sebagai gambar bunga teratai (lotus) dengan 4 lembar daun bunga yang merekah. Teratai sendiri adalah bunga yang melambangkan panjang umur dan kesucian. Umumnya pemberian nama nama motif batik Kawung didasarkan atas besar kecilnya bentuk bulatan yang terdapat dalam motif. Sebaga contoh, Kawung Picis adalah batik kawung yang motifnya tersusun atas bulatan bulatan yang kecil (picis adalah nama mata uang sepuluh sen yang ukurannya kecil). Kemudian Kawung Bribil adalah batik kawung yang motifnya tersusun atas bulatan bulatan yang ukurannya lebih besar dari kawung picis (bribil adalah nama mata uang yang ukurannya juga lebih besar bila dibandingkan dengan picis). Sedang Kawung Sen mempunyai bentuk bulat dan lonjong yang lebih besar disbanding Kawung Bribil.
12. Batik Sido Mukti


gambar sido mukti
Penjelasannya: Motif batik Solo ini biasanya dipakai sebagai kain dalam upacara adat perkawinan pada acara resepsi atau pahargyan dan biasanya dibuat menggunakan pewarna soga alam. Pola dasar yang terdapat di motif batik Sido Mukti ini adalah gurda. Makna atau filosofi dari motif batik ini adalah harapan untuk mendapatkan kebahagiaan lahir batin.
13. Batik Sido Luhur


gambar batik sido luhur
Penjelasan : Merupakan batik Kraton Surakarta (Solo). Motif batik Sido Luhur biasanya dikenakan oleh pengantin perempuan di malam pegantin. Motif ini mengandung makna keluhuran yang berarti suatu harapan agar bisa mencapai kedudukan yang tinggi serta bisa menjadi panutan masyarakat.


14. Batik Sido Asih


Gambar Motif Batik Sido Asih

Penjelasannya : Merupakan batik Kraton Surakarta (Solo) yang biasanya dipakai oleh pengatin perempuan. Motif batik Sido Asih ini mempunyai makna agar dalam hidup berumah tangga selalu dipenuhi dengan kasih saying. Dalam arti yang lebih luas, batik Sido asih diartikan agar manusia mengembangkan rasa saling mengasihi dan menyayangi antar sesama


MOTIF BATIK BALI


Kota bali merupakan pulau yang terletak di bagian timur indonesia yang memiliki pesona yang indah dimata Indonesia dan bahkan dunia. Tidak hanya sekedar candi-candi, dan pantainya yang banyak menjadi perhatian oleh warga, namun Pulau bali ini juga memiliki kesenian membatik. Bali bisa dipastikan memiliki perpaduan corak yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya wisatawan yang membawa barang-barang yang bermotif ikut mempengaruhi perubahan desain batik di Bali. Adapun batik bali juga dipengaruhi oleh batik dari jawa, seperti batik pekalongan. Bisa dikatakan motif - motif yang ada di bali cukup berani bermain dengan warna yang terang dan berfariatif.

MOTIF BATIK BANYUMAS


Motif yang terdapat di daerah Banyumas kebanyakan memiliki bentuk menyerupai tanaman, baik itu bunga, daun dan sejenisnya. Walaupun ada beberapa pembuat batik di banyumas yang membuat batik dengan motif yang berbeda. Batik Banyumas hampir memiliki kesamaan dengan motif Jonasan. Motif Jonasan merupakan kumpulan motif-motif yang tidak tersusun secara geometris dengan penggnaan warna dasar hitam dan coklat. Jika anda mengamati memang akan nampak sedikit berbeda dari biasanya, namun hal ini tentunya sama saja karena motif sangat berfariasi, dan hasilnyapun beragam. Pembahasan batik banyumas dapat dibaca pada artikel lengkapnya yang membahas khusus mengenai motif Banyumas.

MOTIF BATIK MADURA


Secara singkat jika kita perhatikan pada pola batik madura memiliki keunikan tersendiri, motif madura cenderung banyak bermain pada pola -  pola yang sederhana namun pola ini dibentuk serapi mungkin hingga menghasilkan motif yang menarik. Motif madura cenderung meyukai warna yang cerah selain itu hal ini dipadukan dengan karya seni mereka seperti membentuk motif binatang dan tumbuhan yang banyak disukai. Proses pembuatannya pun sama seperti batik – batik yang lainnya yaitu secara tradisional, penggunaan pewarnaan yang alami ikut menjadi nilai tersendiri yang dapat meningkatkan nilai jual batik madura di kancah internasional.

MOTIF BATIK MALANG


Batik malang terkenal dengan motif batiknya yang cenderung cerah, misalkan saja warna hijau kemudian di timpa dengan warna putih, kemudian bahan berwarna putih di timpa dengan merah. Rata – rata batik malangan ini ber pola seperti bunga dan tanaman, walaupun memang ada beberapa motif yang menggambarkan kejujuran, keberanian , dan singosari, seperti misalnya motif malangan yang hanya bermain di warna saja tanpa adanya pola yang membentuk sebuah benda.

MOTIF BATIK PEKALONGAN


Kebanyakan motif dari pekalongan dipengaruhi oleh kebudayaan china dan ukiran – ukiran dari Cirebon yang dibawa oleh para pedagang yang singgah di Kota Pekalongan, karena letak dari kota Pekalongan sangat strategis sekali dari berbagai negara yang datang untuk sekedar menginap. Sedangkan dari cirebon banyak memperngaruhi batik di Pekalongan dalam bentuk ukiran kayu. Motif yang ada di pekalongan dibagi menjadi 7 motif baik,mereka adalah Jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan bali, lung-lungan dan sekar jagad. Sedangkan bentuk batiknya lebih menyerupai bunga, binatang, dan daun – daunan.

MOTIF BATIK SOLO


Ciri khas batik dari solo sering disebut batik sogan aka batik yang memiliki motif berwarna kecokltan. Sedangkan motif solo yang ada sekarang ini justru diambil dari sebuah makna filosofi yang kemudian di persembahkan pada sebuah motif. Batik Solo juga masih menerapkan konsep tradisional, dan penggunaan bahan pewarnanya juga sebagian besar masih menggunakan bahan – bahan yang dihasilkan dari dalam negeri, seperti soga jawa dan bahan lainnya.


MOTIF BATIK TASIK


Batik memang bukan hanya ada di daerah kepulauan jawa saja, batik kini berkembang di berbagai daerah jawa barat , bahkan bali dan dunia. Masing-masing memiliki ciri khas pada motif yang mereka ciptakan. Motif yang ada pada komunitas pebatik di tasik hampir sama dengan kota-kota lainnya, yaitu cenderung banyak bermotif alam flora dan fauna kentaldengan nuansa Parahyangan seperti burung, bunga – bungaan. Sedangkan untuk pewarnaannya, batik tasik memiliki ciri khas merah, coklat, dan hitam.

MOTIF BATIK ACEH


Sekilas bila dilihat, pada batik Aceh memiliki corak yang cenderung lebih besar dari pola batik lainnya. Motif yang sepertinya menggunakan teknik batik cap, dan ada pula batik tulis dari Aceh yang beraneka ragam. Motifnya cenderung hampir sama dari daerah ke daerah yang lainnya, mereka akan mengambil pola – pola yang menyerupau dengan binatang, bunga, daun – daunan bahkan budaya mereka masing – masing dapat diangkat menjadi tema untama batik yang akan mereka buat. Sedangkan hal lainnya yang melekat pada batik aceh adalah nilai falsafah yang benar – benar mencerminkan masyarakat Aceh itu sendiri.

MOTIF BATIK CIREBON


Memiliki cirikhas sendiri dalam membuat motif , salah satu motif yang menjadi ciri khas kota Cirebon adalah batik Mega Mendung. Dengan membuat pola sepertu awan yang dibuat secara menyambung menjadi bentuk awan. Motif ini menjadi ciri khas batik di cirebon. Namun kota Cirebon juga menyinpan banyak motif andalan mereka seperti batik kompeni transportasi, batik kupu – kupu, batik ikan laut dan banyak yang lainnya.


MOTIF BATIK JOMBANG


Pertama kali muncul batik jombangan sejak tahun 1993, diawali oleh salah seorang warganya yang mencoba membuat sebuah kerajinan batik yang kemudian diikuti oleh warga lainnya. Batik jombang berkiblat kepada solo yang pada waktu itu kaya akan motifnya. Motif jombanga atau jombangan diadaptasikan dengan pola –  pola candi arimbi yang terdapat di daerahnya, yang berbentuk segi tiga. Sedangkan penggunaan warna pada batik jombang ini sebagian menggunakan warna alami dan warna hasil sisa limbah.

MOTIF BATIK BANTEN


Batik banten mulai dikenal oleh masyarakat sekitar tahun 2002, tentunya banyak sekali hal yang terjadi mengapa batik mulai singgah di kota banten saat itu. Tentu saja  hal ini juga tidak luput dari pengaruh dari daerah – daerah lain yang menginspirasi kota banten ini untuk berani memulai membuat batik. Batik banten sangat beragam diantaranya motif  datulaya, mandalikan, pasulaman dan banyak lagi. Batik ini memiliki warna – warna yang meriah, coba anda perhatikan saja salah satu motif  dari Banten yang dinamakan Pasepen, motif ini memiliki makna Tempat raja Bermeditasi, batiknya digambar kan berpola kota- berjejeran.

MOTIF BATIK TULUNGAGUNG


Batik ini sangat berani dalam memainkan warna, warna yang banyak digunakan unduk membuat batik tulung agung adalah hitam dan coklat, jadi tidak heran apabila ketika anda berkunjung disalah satu butik batik di tulung agung, anda akan mendapati berbagai macam batik warna hitam dan coklat. Motif tulung agung seperti buket ceprik gringsing, buket ceprik pacit ungker. Motif ini merupakan salah satu dari 83 motif yang ada du Tulungagung.


MOTIF BATIK KEDIRI


Kota Kediri salah satu kota yang juga melestarikan budaya membatik. Kota kediri juga memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat pola dan warnanya. Tidak berbeda jauh dengan motif batik indonesia lainnya,  batik kota Kediri sangat khas dengan bulatan - bulatan kecil yang membuat betuk secara keseluruhan kain batik ini menjadi sangat elegan bila dikenakan. Memang akan terkesan demikian, bahkan apabila sudah bermain warna pasti akan sangat menarik lagi. Motif  kediri yang lainnya juga ada, cukup mengesankan dengan melihat batik yang unik dari Kediri.

MOTIF BATIK KUDUS


Anda seolah-olah akan merasa bahwa anda memiliki presepsi yang berbeda apabila melihat motif kudus. Pasalnya kebanyakan dari batik kudus ini berasal dari Pekalongan, jogjakarta, dan solo, yang riwayatnya dulu banyak pedagang cina yang membawa batik yang dibawa ke kota Kudus. Banyak dari warga pribumi diminta untuk membuatkan batik seperti yang dibawa oleh pedagang cina tersebut. Namun batik kudus tidak terbatas, ada beberapa motif yang berasal dari kudus yang mencerminkan kepribadian kota kudus.


MOTIF BATIK JEPARA / KARTINI


Batik Jepara bisa dibedakan menjadi dua jenis, motif lama dan motif baru. batikjepara lama memiliki pola dengan warna lung hitam, gajah coklat, flora dan fauna daun ulir hijau dan lainnya. Kemudian  batik baru Jepara adalah batik tulis yang banyak variasinya. Jepara sendiri juga terkenal dengan sebutan Batik kartini. Anda akan menemukan berbagai macam motif di kota Jepara.

Batik Indonesia

1. Motif Ceplok, Grompol
Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain. Berikut ini adalah gambar motif batik Ceplok:

2. Motif batik Kawung
Motif batik kawung ini dikenal dengan motif batik tertua, dulunya disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapadan beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal. Nah langsung saja berikut ini adalah gambar motif batik Kawung khas yogyakarta :

 3. Motif batik Parang
Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. panggilan jawa motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidah api. Motif parang dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Parang Rusak
parang rusak sendiri diartikan sebagai pertarungan antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan akan menang.
b. Parang barong
parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri sehingga dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab terhadap rakyatnya. berikut ini adalah motif batik parang khas yogyakarta :

4. Motif Batik Lereng 
Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama disediakan untuk keluarga istana kerajaan. Berikut ini adalah gambar untuk Motif batik lereng :

 5. Motif batik Nitik
Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan orang truntum. berikut ini adalah gambar motif batik Nitik yogyakarta :

6. Motif batik Semen
Semen, diartikan sebagai tumbuh. Polanya terinspirasi oleh alam, hal itu ditunjukkan dengan gaya daun, gunung, hewan, biasa digunakan pada acara umum, serta masyarakat umumnya juga biasa memakai dalam kesehariannya, berikut ini adalah gambar motif batik semen khas yogyakarta :

7. Batik Kraton

gambar batik kraton
Penjelasannya: Batik ini adalah awal dari berbagai macam batik yang berkembang di Indonesia. Pada motifnya terkandung makna serta filosofi hidup. Batik Kraton ini dikerjakan oleh putrid putrid keraton maupun oleh pembatik ahli yang ada di dalam lingkungan keraton. Dulunya motif ini terlarang untuk dipakai oleh orang kebanyakan seperti halnya motif batik Parang Rusak, Parang Barong, Udan Liris serta beberapa jenis motif yang lain
8. Batik Sudagaran


gambar batik sudagaran

Penjelasan: Batik Sudagaran ini berasal dari motif larangan dari keraton yang dibuat motif baru oleh para seniman yang berasal dari kaum saudagar agar sesuai dengan selera mereka. Para seniman ini juga mengubah motif larangan (terlarang) sehingga bisa dipakai oleh masyarakat kebanyakan. Motif batik ini dikenali dengan design yang terkesan berani dalam hal pemilihan bentuk, penggunaan benda benda alam dan binatang, serta pemakaian kombinasi warna yang didominasi warna soga atau biru tua.
Batik Sudagaran ini memberikan kwalitas dalam proses pengerjaannya dan kerumitan dalam menghasilkan ragam hias yang baru. Pembuat batik Sudagaran ini merubah batik kraton dengan penambahan isen isen yang lebih rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik/ttik) sehingga terwujud sebuah motif batik yang sangat indah.



9. Batik Cuwiri


gambar batik cuwiri
Penjelasan: Adalah motif batik yang memakai pewarna soga alam. Umumnya batik Cuwiri ini dipakai untuk semekan atau kemben dan biasanya dipakai pada upacara adat mitoni. Motif ini umumnya ditandai dengan penggunaan ragam hias meru dan gurda. Arti dari cuwiri sendiri adalah kecil kecil.
10. Batik Tambal


gambar batik tambal
Penjelasan : Motif batik ini mempunyai arti menambal atau memperbaiki sesuatu yang rusak. Dulu, kain batik tambal dipercayai bisa membantu menyembuhkan orang sakit dengan cara menyelimuti orang tersebut dengan kain batik tambal.
5. Batik Sekar Jagad



gambar batik sekar jagad
Penjelasannya: Motif ini merupakan salah satu motif khas batik Indonesia. Makna motif ini adalah kecantikan atau keindahan yang akan membuat orang yang melihatnya menjadi terpesona. Ada juga yang berpendapat bahwa kata Sekar Jagad berasal dari kata dalam bahasa Jawa “kar jagad” (kar: peta, jagad: dunia) yang berarti motif ini menggambarkan keragaman di seluruh dunia.
11. Batik Kawung



gambar batik kawung
Penjelasan: Motif batik Kawung mempunyai pola berupa bulatan seperti buah Kawung, yaitu sejenis kelapa atau kolang kaling yang disusun rapid dan geometris.
Motif ini juga kadang diwujudkan sebagai gambar bunga teratai (lotus) dengan 4 lembar daun bunga yang merekah. Teratai sendiri adalah bunga yang melambangkan panjang umur dan kesucian. Umumnya pemberian nama nama motif batik Kawung didasarkan atas besar kecilnya bentuk bulatan yang terdapat dalam motif. Sebaga contoh, Kawung Picis adalah batik kawung yang motifnya tersusun atas bulatan bulatan yang kecil (picis adalah nama mata uang sepuluh sen yang ukurannya kecil). Kemudian Kawung Bribil adalah batik kawung yang motifnya tersusun atas bulatan bulatan yang ukurannya lebih besar dari kawung picis (bribil adalah nama mata uang yang ukurannya juga lebih besar bila dibandingkan dengan picis). Sedang Kawung Sen mempunyai bentuk bulat dan lonjong yang lebih besar disbanding Kawung Bribil.
12. Batik Sido Mukti


gambar sido mukti
Penjelasannya: Motif batik Solo ini biasanya dipakai sebagai kain dalam upacara adat perkawinan pada acara resepsi atau pahargyan dan biasanya dibuat menggunakan pewarna soga alam. Pola dasar yang terdapat di motif batik Sido Mukti ini adalah gurda. Makna atau filosofi dari motif batik ini adalah harapan untuk mendapatkan kebahagiaan lahir batin.
13. Batik Sido Luhur


gambar batik sido luhur
Penjelasan : Merupakan batik Kraton Surakarta (Solo). Motif batik Sido Luhur biasanya dikenakan oleh pengantin perempuan di malam pegantin. Motif ini mengandung makna keluhuran yang berarti suatu harapan agar bisa mencapai kedudukan yang tinggi serta bisa menjadi panutan masyarakat.


14. Batik Sido Asih


Gambar Motif Batik Sido Asih

Penjelasannya : Merupakan batik Kraton Surakarta (Solo) yang biasanya dipakai oleh pengatin perempuan. Motif batik Sido Asih ini mempunyai makna agar dalam hidup berumah tangga selalu dipenuhi dengan kasih saying. Dalam arti yang lebih luas, batik Sido asih diartikan agar manusia mengembangkan rasa saling mengasihi dan menyayangi antar sesama


MOTIF BATIK BALI


Kota bali merupakan pulau yang terletak di bagian timur indonesia yang memiliki pesona yang indah dimata Indonesia dan bahkan dunia. Tidak hanya sekedar candi-candi, dan pantainya yang banyak menjadi perhatian oleh warga, namun Pulau bali ini juga memiliki kesenian membatik. Bali bisa dipastikan memiliki perpaduan corak yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya wisatawan yang membawa barang-barang yang bermotif ikut mempengaruhi perubahan desain batik di Bali. Adapun batik bali juga dipengaruhi oleh batik dari jawa, seperti batik pekalongan. Bisa dikatakan motif - motif yang ada di bali cukup berani bermain dengan warna yang terang dan berfariatif.

MOTIF BATIK BANYUMAS


Motif yang terdapat di daerah Banyumas kebanyakan memiliki bentuk menyerupai tanaman, baik itu bunga, daun dan sejenisnya. Walaupun ada beberapa pembuat batik di banyumas yang membuat batik dengan motif yang berbeda. Batik Banyumas hampir memiliki kesamaan dengan motif Jonasan. Motif Jonasan merupakan kumpulan motif-motif yang tidak tersusun secara geometris dengan penggnaan warna dasar hitam dan coklat. Jika anda mengamati memang akan nampak sedikit berbeda dari biasanya, namun hal ini tentunya sama saja karena motif sangat berfariasi, dan hasilnyapun beragam. Pembahasan batik banyumas dapat dibaca pada artikel lengkapnya yang membahas khusus mengenai motif Banyumas.

MOTIF BATIK MADURA


Secara singkat jika kita perhatikan pada pola batik madura memiliki keunikan tersendiri, motif madura cenderung banyak bermain pada pola -  pola yang sederhana namun pola ini dibentuk serapi mungkin hingga menghasilkan motif yang menarik. Motif madura cenderung meyukai warna yang cerah selain itu hal ini dipadukan dengan karya seni mereka seperti membentuk motif binatang dan tumbuhan yang banyak disukai. Proses pembuatannya pun sama seperti batik – batik yang lainnya yaitu secara tradisional, penggunaan pewarnaan yang alami ikut menjadi nilai tersendiri yang dapat meningkatkan nilai jual batik madura di kancah internasional.

MOTIF BATIK MALANG


Batik malang terkenal dengan motif batiknya yang cenderung cerah, misalkan saja warna hijau kemudian di timpa dengan warna putih, kemudian bahan berwarna putih di timpa dengan merah. Rata – rata batik malangan ini ber pola seperti bunga dan tanaman, walaupun memang ada beberapa motif yang menggambarkan kejujuran, keberanian , dan singosari, seperti misalnya motif malangan yang hanya bermain di warna saja tanpa adanya pola yang membentuk sebuah benda.

MOTIF BATIK PEKALONGAN


Kebanyakan motif dari pekalongan dipengaruhi oleh kebudayaan china dan ukiran – ukiran dari Cirebon yang dibawa oleh para pedagang yang singgah di Kota Pekalongan, karena letak dari kota Pekalongan sangat strategis sekali dari berbagai negara yang datang untuk sekedar menginap. Sedangkan dari cirebon banyak memperngaruhi batik di Pekalongan dalam bentuk ukiran kayu. Motif yang ada di pekalongan dibagi menjadi 7 motif baik,mereka adalah Jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan bali, lung-lungan dan sekar jagad. Sedangkan bentuk batiknya lebih menyerupai bunga, binatang, dan daun – daunan.

MOTIF BATIK SOLO


Ciri khas batik dari solo sering disebut batik sogan aka batik yang memiliki motif berwarna kecokltan. Sedangkan motif solo yang ada sekarang ini justru diambil dari sebuah makna filosofi yang kemudian di persembahkan pada sebuah motif. Batik Solo juga masih menerapkan konsep tradisional, dan penggunaan bahan pewarnanya juga sebagian besar masih menggunakan bahan – bahan yang dihasilkan dari dalam negeri, seperti soga jawa dan bahan lainnya.


MOTIF BATIK TASIK


Batik memang bukan hanya ada di daerah kepulauan jawa saja, batik kini berkembang di berbagai daerah jawa barat , bahkan bali dan dunia. Masing-masing memiliki ciri khas pada motif yang mereka ciptakan. Motif yang ada pada komunitas pebatik di tasik hampir sama dengan kota-kota lainnya, yaitu cenderung banyak bermotif alam flora dan fauna kentaldengan nuansa Parahyangan seperti burung, bunga – bungaan. Sedangkan untuk pewarnaannya, batik tasik memiliki ciri khas merah, coklat, dan hitam.

MOTIF BATIK ACEH


Sekilas bila dilihat, pada batik Aceh memiliki corak yang cenderung lebih besar dari pola batik lainnya. Motif yang sepertinya menggunakan teknik batik cap, dan ada pula batik tulis dari Aceh yang beraneka ragam. Motifnya cenderung hampir sama dari daerah ke daerah yang lainnya, mereka akan mengambil pola – pola yang menyerupau dengan binatang, bunga, daun – daunan bahkan budaya mereka masing – masing dapat diangkat menjadi tema untama batik yang akan mereka buat. Sedangkan hal lainnya yang melekat pada batik aceh adalah nilai falsafah yang benar – benar mencerminkan masyarakat Aceh itu sendiri.

MOTIF BATIK CIREBON


Memiliki cirikhas sendiri dalam membuat motif , salah satu motif yang menjadi ciri khas kota Cirebon adalah batik Mega Mendung. Dengan membuat pola sepertu awan yang dibuat secara menyambung menjadi bentuk awan. Motif ini menjadi ciri khas batik di cirebon. Namun kota Cirebon juga menyinpan banyak motif andalan mereka seperti batik kompeni transportasi, batik kupu – kupu, batik ikan laut dan banyak yang lainnya.


MOTIF BATIK JOMBANG


Pertama kali muncul batik jombangan sejak tahun 1993, diawali oleh salah seorang warganya yang mencoba membuat sebuah kerajinan batik yang kemudian diikuti oleh warga lainnya. Batik jombang berkiblat kepada solo yang pada waktu itu kaya akan motifnya. Motif jombanga atau jombangan diadaptasikan dengan pola –  pola candi arimbi yang terdapat di daerahnya, yang berbentuk segi tiga. Sedangkan penggunaan warna pada batik jombang ini sebagian menggunakan warna alami dan warna hasil sisa limbah.

MOTIF BATIK BANTEN


Batik banten mulai dikenal oleh masyarakat sekitar tahun 2002, tentunya banyak sekali hal yang terjadi mengapa batik mulai singgah di kota banten saat itu. Tentu saja  hal ini juga tidak luput dari pengaruh dari daerah – daerah lain yang menginspirasi kota banten ini untuk berani memulai membuat batik. Batik banten sangat beragam diantaranya motif  datulaya, mandalikan, pasulaman dan banyak lagi. Batik ini memiliki warna – warna yang meriah, coba anda perhatikan saja salah satu motif  dari Banten yang dinamakan Pasepen, motif ini memiliki makna Tempat raja Bermeditasi, batiknya digambar kan berpola kota- berjejeran.

MOTIF BATIK TULUNGAGUNG


Batik ini sangat berani dalam memainkan warna, warna yang banyak digunakan unduk membuat batik tulung agung adalah hitam dan coklat, jadi tidak heran apabila ketika anda berkunjung disalah satu butik batik di tulung agung, anda akan mendapati berbagai macam batik warna hitam dan coklat. Motif tulung agung seperti buket ceprik gringsing, buket ceprik pacit ungker. Motif ini merupakan salah satu dari 83 motif yang ada du Tulungagung.


MOTIF BATIK KEDIRI


Kota Kediri salah satu kota yang juga melestarikan budaya membatik. Kota kediri juga memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat pola dan warnanya. Tidak berbeda jauh dengan motif batik indonesia lainnya,  batik kota Kediri sangat khas dengan bulatan - bulatan kecil yang membuat betuk secara keseluruhan kain batik ini menjadi sangat elegan bila dikenakan. Memang akan terkesan demikian, bahkan apabila sudah bermain warna pasti akan sangat menarik lagi. Motif  kediri yang lainnya juga ada, cukup mengesankan dengan melihat batik yang unik dari Kediri.

MOTIF BATIK KUDUS


Anda seolah-olah akan merasa bahwa anda memiliki presepsi yang berbeda apabila melihat motif kudus. Pasalnya kebanyakan dari batik kudus ini berasal dari Pekalongan, jogjakarta, dan solo, yang riwayatnya dulu banyak pedagang cina yang membawa batik yang dibawa ke kota Kudus. Banyak dari warga pribumi diminta untuk membuatkan batik seperti yang dibawa oleh pedagang cina tersebut. Namun batik kudus tidak terbatas, ada beberapa motif yang berasal dari kudus yang mencerminkan kepribadian kota kudus.


MOTIF BATIK JEPARA / KARTINI


Batik Jepara bisa dibedakan menjadi dua jenis, motif lama dan motif baru. batikjepara lama memiliki pola dengan warna lung hitam, gajah coklat, flora dan fauna daun ulir hijau dan lainnya. Kemudian  batik baru Jepara adalah batik tulis yang banyak variasinya. Jepara sendiri juga terkenal dengan sebutan Batik kartini. Anda akan menemukan berbagai macam motif di kota Jepara.