Sunday, September 2, 2012

MOTIF BATIK KLASIK


MOTIF BATIK KAWUNG
KAWUNG PICIS
Zat Pewarna            :  Naphtol
Digunakan                :  Sebagai Kain Panjang, Digunakan di kalangan kerajaan
Unsur Motif             :  Geometris
Makna Filosofi        : Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal-usulnya. Motif Kawung Picis juga melambangkan empat penjuru (pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali perbuatan baik). Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu yang terdapat pada diri manusia, sehingga ada keseimbangan pada diri manusia.
MOTIF BATIK PARANG KUSUMO
parang kusumo
Zat Pewarna         : Naphtol
Digunakan            : Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif          : Parang, Mlinjon.  Motif-motifnya tersusun menurut garis diagonal, motif api atau motif parang posisinya bertolak belakang dengan motif mlinjon yang berbentuk segi empat belah ketupat. Di tengahtengah motif api terdapat dua motif bunga kecil yang bertajuk tiga dan saling bertolak belakang.
Ciri Khas              : Kerokan
Makna Filosofi      : Berasal dari kata “kusumo” yang artinya kembang atau bunga yang dikaitkan dengan kembanging ratu.  Sesuai dengan namanya, batik Parangkusumo hanya dipakai oleh kalangan keturunan raja secara turun-temurun bila berada didalam keraton. Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah.  Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. Panggilan jawa motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidah api. Motif parang dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu:
  • Parang Rusak, Parang rusak sendiri diartikan sebagai pertarungan antara manusia melawan kejahatan dengan cara mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana dan akan menang.Parang barong
  • Parang Baron, Parang barong pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja dan dianggap sebagai pola yang suci. Arti motif sendiri suapa sang raja menjadi hati-hati dalam menjaga dirinya sendiri sehingga dia akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil dan juga bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
MOTIF BATIK TRUNTUM
truntum
Zat Pewarna         : Soga Alam
Digunakan            : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas              : Kerokan
Makna Filosofi      : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.
MOTIF BATIK TAMBAL
Batik Tambal
Zat Pewarna         : Soga Alam
Digunakan            : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif          : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas              : Kerokan
Makna Filosofi      : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru.  Dengan semangat baru itu diharapkan harapan baru akan muncul sehingga kesembuhan mudah didapat.
MOTIF BATIK PAMILUTO
pamiluto
Zat Warna            : Soga Alam
Kegunaan             : Sebagai kain panjang saat pertunangan
Unsur Motif         : Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya
Filosofi                  : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut (tertarik)
MOTIF BATIK SIDO MUKTI
sidomukti
Zat Warna            : Soga Alam
Kegunaan             : Sebagai kain dalam upacara perkawinan
UnsurMotif          : Gurda
Filosofi                  : Diharapkan pemakainya selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan.
MOTIF SIDO ASIH
sidoasih
Jenis Batik           : Batik Kraton
Dikenakan            : Temanten Putri (digunakan pada malam pengantin)
Unsur motif         :
Filosofi                  : Dua jiwa menjadi satu
MOTIF WAHYU TUMURUN
wahyu-tumurun
Jenis Batik             :  Batik Kraton
Unsur motif          :  Pola mahkota terbang yang menjadi motif utama, menyimbolkan kemuliaan
Filosofi                   :  Menggambarkan pengharapan agar para pemakainya mendapat petunjuk, berkah, rahmat, dan anugerah yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengharapan untuk mencapai keberhasilan dalam meraih cita-cita, kedudukan ataupun pangkat. Sedangkan dalam hal khusus seperti pernikahan, motif ini menyiratkan berkah kehidupan lahir batin dalam kehidupan berumah tangga, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dan terjaga selama-lamanya. Dalamnya makna kehidupan rumah tangga inilah yang membuat motif wahyu tumurun dipilih sebagai motif khusus yang sering dikenakan dalam upacara pernikahan adat jawa.
MOTIF CEPLOK, GROMPOL
ceplok grompol
Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain.
MOTIF BATIK LERENG
lereng
Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Merupakan salah satu pola lama disediakan untuk keluarga istana kerajaan.
MOTIF BATIK NITIK
nitik
Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. dengan design titik titik serta geometri. Dulunya biasanya dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan orang truntum.
MOTIF BATIK SEMEN
semen
Semen, diartikan sebagai tumbuh. Polanya terinspirasi oleh alam, hal itu ditunjukkan dengan gaya daun, gunung, hewan, biasa digunakan pada acara umum, serta masyarakat umumnya juga biasa memakai dalam kesehariannya.
Source: heritageofjava.com dan berbagai sumber

No comments: